Tinta Asli/OEM
Bahasa Indonesia menyebut tinta asli bukan berarti yang lain adalah
tinta palsu. Maksudnya asli adalah asli dari pabriknya. Kalau Bahasa
Inggris itu memakai istilah OEM singkatan dari Original Equipment
Manufacturer. Mungkin lebih tepat kalau istilahnya memakai tinta resmi, bukan tinta asli, walaupun kebanyakan orang tidak mengerti.
Jika printer diibaratkan mobil, maka Epson, Canon, HP, dll bisa
diibaratkan pabrik mobil spt Toyota, Honda, dll (bukan membandingkan
peringkat). Tapi pabrik mobil tidak membuat bensin sendiri, yang membuat
adalah Pertamina, Petronas, atau Shell dll. Sebaliknya untuk printer,
pembuat tinta adalah pabrik printer itu sendiri. Nah jika sekarang anda
sudah berbinis tinta, mungkin beberapa generasi lagi produk anda sudah
seumum bensin dan perusahaan anda tidak kalah dengan Pertamina (why not,
siapa tahu, kan jaman terus berubah?)
Tinta yg dipakai oleh printer inkjet seperti Epson, HP, Canon, Lexmark,
Brother dll adalah formulasi pabriknya sendiri dan tidak dijual bebas di
pasaran kecuali dalam bentuk cartridge yang siap pakai untuk printer
desktopnya (kecuali Epson baru saja mencoba menjual tinta
dalam bentuk botolan khusus untuk printer yang sudah ada sistim infus
terintegrasi di dalamnya (tipe L-100 dan L-200 yang katanya hanya
dijual/ditargetkan untuk pasar Indonesia saja).
Sepertinya sejauh ini mereka belum ada pikiran untuk menjual tintanya
saja apalagi dengan harga murah, karena mereka yang melakukan riset
sebagai pengembang ide. Selain karena mereka adalah
pengembang/penciptanya, kualitasnya pasti premium dan tidak perlu
diragukan lagi.
Warna Dasar Tinta
Perlu diketahui, bahwa printer dari merk yang sama (sama-sama HP,
sama-sama Epson, dll) tetapi model berbeda bisa mempunyai/memakai jenis
cartridge yang sama. Pabrikan printer mengembangkan formulasi tinta,
karakteristik tinta, dan profile warna tinta, sesuai dengan spesifikasi
tertentu yang dioptimumkan oleh printer driver. Seperti diketahui, ada
beberapa warna dasar tinta, yaitu Hitam (Black), Cyan (Biru), Kuning
(Yellow) dan Merah Muda (Magenta). Warna-warna lain akan dibentuk dengan
mencampur ke-empat warna dasar tsb. Jadi secara praktis, hampir semua
warna bisa dihasilkan oleh campuran warna-warna dasar tersebut, kecuali
warna putih, warna metalik (emas atau silver) dan warna-warna
fluoresent/neon.
Jadi warna putih tidak dihasilkan oleh printer (tidak seperti tinta DTG
yg berwarna putih), tetapi mewrupakan warna dasar kertas (putih) yang
tidak disemprot oleh tinta. Untuk menghasilkan warna-warna lain,
masing-masing printer berusaha membuat optimum hasil cetaknya. Untuk
photo printer, bisanya ditambahkan warna-warna dasar seperti biru muda
(Light Cyan atau Photo Cyan) dan Merah muda pucat (Light/Photo Cyan).
Tetapi ada juga yang menggunakan warna lain seperti Hijau, Orange, Hitam
Muda (Photo Black), Hitam Glossy/Matte dan lain-lain.
Macam-macam printer
Spesifikasi printer inkjet yang mempengaruhi jenis tintanya, antara lain:
1. Kecepatan cetaknya (line per minute). Semakin cepat speednya, maka
harus semakin cepat kering tintanya agar tidak mbelobor ketika kertas
halaman baru menimpa kertas halaman lama
2. Jenis printernya, photo printer (6+ warna dasar) vs color printer (4-warna dasar), yaitu profile warnanya
3. Teknologi cetaknya, misalnya antara Bubble Jet printer spt pada Canon
vs Micropiezo pada Epson. Printer dengan teknologi Bubble Jet
menggunakan panas untuk memuaikan tinta sehingga jatuh sebagai gelembung
mikro yang membentuk titik semprotan tinta. Pada Epson dengan teknologi
MicroPiezo, tidak digunakan panas untuk menjatuhkan tinta, tetapi
menggunakan getaran crystal
4. Maximum DPI atau dot per inch, yaitu tingkat kehalusan titik droplet
dari hasil cetaknya. Semakin halus titiknya, maka semakin lembut
pipa/nozzle kapiler tinta pada printhead, dan semakin mudah buntu
Tinta Inkjet Compatible/Generic
Tinta inkjet compatible/generic dibuat oleh pabrik tinta, bukan oleh
pabrik printer. Seperti yang kita semua tahu, jauh sebelum ada printer inkjet,
pabrik tinta sudah membuat tinta untuk stempel, percetakan, alat tulis,
dll. Jadi pabrik tinta ini mungkin usianya lebih tua dari HP, Canon
ataupun Epson. Namun walaupun mereka ahli meramu dan membuat tinta,
mereka tidak tahu harus bagaimana membuat formulasi tinta yang sesuai
dengan kebutuhan sebuah inkjet printer.
Karakteristik tinta yang diperlukan untuk inkjet printer tentunya tidak
sesederhana tinta untuk stempel atau alat tulis. Profil warna, tingkat
keasaman (pH), surface tension (tensiometry), kekentalan (viscocity) dan
specific gravity/density (berat jenis) tidak bisa sembarangan. Belum
lagi parameter lain yang harus diperhatikan seperti anti bakteri/jamur,
daya rembes tinta pada bahan cetak seperti kertas, serta tingkat
kemurnian bahan dasar air sebagai pelarutnya.
Kesimpulan: Pabrik tinta mengerti bagaimana mencampur dan membuat tinta
yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, tetapi pabrik printerlah
yang merumuskannya. Jadi siapa yang lebih menentukan? Pertanyaan ini
serupa dengan pertanyaan dalam permainan sepak bola, kiper dan
penyerang, mana yang lebih penting? Ya dua-duanya. Ya, pabrik printer
dan pabrik tinta juga!
Tinta Spesifik vs Tinta Universal
Ketika pabrik printer merilis printernya, maka pabrik tinta mempelajari
formulasi tintanya dan bereksperimen membuat tinta alternatif yang
cocok. Berbekal pengalaman pengetahuan membuat tinta, mereka berusaha
membuat tinta yang sesuai dengan kebutuhan printernya. Karena ada banyak
jenis printer di pasar, maka sebagai konsekuensinya pabrik tinta juga
berusaha membuat tinta alternatif dan spesifik yang sesuai. Dan ini
berarti jumlah tinta yang ada akan cukup banyak, sebanyak jumlah
cartridge atau printer yang ada. Tinta yang seperti ini disebut dengan
tinta Spesifik.
Beberapa jenis tinta spesifik diklasifikasikan kemiripan sifatnya dan
warnanya. Dengan spesifikasi rata-rata dan kompromi tidak selalu bisa
optimal pada setiap jenis printer, maka akhirnya dikembangkan Tinta
Universal. Tinta universal ini dibuat dengan pertimbangan kebutuhan
pemakai di mana faktor ekonomis lebih diutamakan daripada hasil cetak.
Tinta Universal yang ada di pasaran adalah satu macam tinta inkjet untuk
semua jenis printer dari segala merk yang ada di pasaran.
Tinta Pigment vs Tinta Dye
Tinta Pigment adalah tinta yang warnanya berasal dari pewarna
pigment/biasanya berupa bubuk, dan tidak larut dalam air. Nama
campurannya dalam bahasa Inggris disebut sebagai suspension. Karena
pewarna pigment berupa bubuk, partikel pewarna ini tidak ikut merembes
masuk ke serat kertas, tetapi tinggal di permukaan dan menjadi lapisan
pewarna yang lebih tahan luntur dan tahan cahaya. Sebaliknya pada Tinta
Dye, pewarna ini larut dalam air dan merembes ke serat kertas. Dan untuk
membedakannya, tinta dye warnanya bening/transparan (jika ikan bisa
berenang di dalamnya pasti akan kelihatan). Sebaliknya tinta pigmen
warnanya seperti susu (butek). Sebagai perumpamaan jika ikan bisa
berenang di dalamnya, ikan tsb tidak akan kelihatan.
Tinta dye warnanya lebih kaya daripada tinta pigment, namun tinta dye
tidak tahan luntur terhadap air dan cahaya dibanding tinta pigment. Pada
printer Epson, tinta asli dari Epson yang disebut dengan DuraBrite,
diklaim oleh Epson tahan luntur air dan cahaya sebagus pigment tetapi
warnanya kaya seperti tinta dye.
Tinta Water Based dan Solvent Based
Tinta yang dipakai untuk printer desktop dimaksudkan oleh pabrik
pembuatnya untuk dipakai dalam lingkungan kantor atau rumah, bukan dalam
lingkungan pabrik. Oleh sebab itu tintanya harus ramah terhadap
kesehatan, tidak beracun, dan bahkan ramah terhadap anak kecil
sekalipun. Sebab itu tinta inkjet untuk printer desktop adalah tergolong
Tinta Water Based, artinya memakai bahan dasar pelarut air. Selain itu
Tinta Water Based tidak berbahaya dan tidak mudah terbakar. Hal ini
kebalikan dengan Tinta Solvent Based yang dipakai dalam lingkungan
pabrik atau pada mesin printer outdoor. Baunya cukup menyengat dan tidak
baik untuk dipakai di lingkungan kantor dan rumah.
Tinta Sublimation vs Tinta Inkjet Biasa
Tinta Sublimation walaupun diperuntukkan untuk printer inkjet biasa,
namun dikembangkan bukan oleh pabrik pembuat printer. Kebalikan dengan
Tinta Inkjet Biasa yang dikembangkan oleh pabrik pembuat printer. Tinta
Sublimation ini dikembangkan oleh pihak lain yang memanfaatkan teknologi
inkjet untuk keperluan komersial. Dengan menggunakan tinta ini, maka
proses sublimation, yaitu proses padat langsung menjadi gas, bisa
dipindahkan untuk memindahkan gambar yang dicetak dengan tinta sublim ke
bahan lain (kain, keramik, polyster, dsb) setelah dipanasi dengan mesin
pemanas (seperti setrika). Keuntungannya dengan proses sublimasi ini,
printer personal bisa menjadi mesin komersial dengan harga yang
terjangkau. Lebih detail hal ini akan dibahas tersendiri.
Tinta Textile Pigment/Tinta DTG
Tinta Jenis Ini di formulasikan khusus untuk printer DTG (direct to
Garment). Printer yang mampu mencetak langsung keatas permukaan kaos
tanpa perantara kertas atau transfer papper. Umumnya tinta textile
pigment berbahan dasar air dan ketika mengering berubah menjadi karet.
Tinta jenis ini tidak tahan terhadap cuaca panas atau lembab.
0 komentar:
Posting Komentar