Selasa, 25 Maret 2014

Inovasi-inovasi Amazon

Jeff Bezos
Meski tidak sepopuler Bill Gates atau Steve Jobs, Jeff Bezos berhasil mencetuskan macam-macam inovasi yang menjadikan Amazon sebagai raksasa retail online. (Kredit: www.galleristny.com)
Kendati industri buku cetak semakin suram, Amazon tetap mampu bertahan. Semua berkat beragam inovasi Amazon yang dicetuskan Jeff Bezos, sang pendiri Amazon, yang membuatnya eksis hingga saat ini.
Didirikan pada tahun 1994, awalnya Amazon merupakan layanan situs online yang menjual produk berupa buku. Amazon terus berkembang dan tidak hanya menjual buku, tetapi juga berbagai jenis produk konsumer (consumer goods) seperti CD, DVD, MP3, games, dan peralatan elektronik. Bahkan, Amazon merambah ke luar core business-nya dengan menyediakan layanan berbasis cloud.
Tak hanya menjual jasa, perusahaan yang awalnya bernama Cadabra ini pun terbilang sukses dalam upayanya terjun memproduksi perangkat keras (device). Melihat perkembangan positif dari pustaka digital, Amazon membangun eksistensi di pasar e-book reader melalui perangkat Kindle.
Selain menawarkan produk, Amazon juga terkenal gigih dalam memberikan layanan yang memanjakan konsumen. Hal inilah yang menjadi kunci dalam membangun sebuah toko ritel online terbesar.
Dari sekalian banyak inovasi yang telah dan akan dihadirkannya, berikut beberapa di antara inovasi Amazon yang berperan besar dalam kesuksesan mereka.
Amazon Prime Air
Amazon Prime Air. (Kredit: www.digitaltrends.com)
Amazon Prime Air
Inilah inovasi paling anyar yang belum lama ini diperkenalkan oleh sang bos, Jeff Bezos. Prime Air merupakan layanan pengantaran barang (delivery) yang dibeli konsumen menggunakan sejenis pesawat kecil mirip helikopter yang disebut drone. Drone diklaim mampu membawa pesanan hingga 20 kg dan mengantarkannya langsung ke rumah konsumen dalam waktu 30 menit sejak pesanan disetujui.
Layanan unik ini memang masih berupa purwarupa (prototype) dan belum resmi diluncurkan. Namun, metode ini diharapkan akan menjadi tren baru dalam hal pengiriman barang ke konsumen pada masa mendatang. Jeff Bezos sendiri berharap, layanan ini akan mendapat persetujuan dari FAA (Federasi Penerbangan Amerika) pada tahun 2015 dan bisa diterapkan sekitar empat atau lima tahun lagi.
Amazon One Click. (Kredit: http://retail-assembly.org/blog/amazon-loyalty)
Amazon 1-Click. (Kredit: http://retail-assembly.org/blog/amazon-loyalty)
Amazon 1-Click
Amazon berusaha memberikan pelayanan yang praktis dan mudah kepada konsumennya dengan menghadirkan Amazon 1-Click. Dikenal pula dengan sebutan one-click buying, teknik ini memungkinkan konsumen untuk membuat pembelian secara online melalui cara yang mudah (sekali klik saja). Konsumen akan mendapatkan informasi pembayaran yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi pembelian yang sudah dimasukkan sebelumnya.
Ketika konsumen pertama kali melakukan pemesanan di Amazon dan memasukkan metode pembayaran serta alamat pengiriman, layanan 1-Click akan aktif. Pada kesempatan berikutnya, jika ia melakukan pemesanan lagi, secara otomatis metode pembayaran dan alamat pengiriman akan disesuaikan seperti pembelian sebelumnya.
Amazon Kindle. (kredit: www.extremetech.com)
Amazon Kindle. (kredit: www.extremetech.com)
Amazon Kindle
Amazon cukup jeli dalam melihat perkembangan teknologi yang beralih ke era digital. Tidak hanya menawarkan layanan penjualan buku digital, Amazon juga menghadirkan e-book reader bernama Kindle.  Dengan menggunakan Kindle, konsumen hanya perlu melakukan pengunduhan jika ingin membeli atau berlangganan konten digital berupa e-book, majalah, blog, atau media digital lainnya melalui koneksi WiFi.
Pertama kali dirilis pada 19 November 2007, Kindle hadir dengan feature yang sederhana. Dengan layar 6 inci, Kindle generasi pertama hanya mampu menampung sekitar 200 judul dan dijual terbatas di Amerika Serikat. Popularitas yang kian tinggi membuat Amazon terus mengembangkan Kindle menjadi perangkat yang makin canggih dan disukai. Kindle versi terbaru (Kindle Fire HD dan Kindle Fire HDX) sudah mendukung layar sentuh sehingga tidak menggunakan tombol fisik lagi.
Amazon Web Services. ( (kredit: www.e27.co)
Amazon Web Services. ( (kredit: www.e27.co)
Amazon Web Services
Sejak tahun 2006, Amazon merambah layanan berbasis cloud dengan nama Amazon Web Services (AWS). Ragam layanan yang ditawarkannya menyasar segala segmen dan kebutuhan, mulai dari penyimpanan data personal yang ditawarkan layanan Amazon Simple Storage Service (S3) hingga untuk kebutuhan enterprise seperti layanan jaringan yang terdiri dari Amazon Route 53 dan Amazon Virtual Private Cloud (VPC). Asyiknya, semua layanan tersebut saling terintegrasi dan mudah dikustomisasi.
Amazon Studios. (kredit: http://studios.amazon.com)
Amazon Studios. (kredit: http://studios.amazon.com)
Amazon Studios
Bermodal pengalaman dalam mengelola situs database perfilman terbesar, IMDb.com, pada akhir tahun 2010, Amazon membentuk satu divisi bernama Amazon Studios. Divisi ini ditugaskan untuk mengembangkan berbagai konten hiburan yang mencakup komik, film, dan acara televisi. Yang menarik, ide dan pilot project dari konten-konten ini berasal dari pengguna yang kemudian akan dinilai oleh pengguna lainnya. Ide dengan rating terbaiklah yang berpeluang paling besar untuk direalisasikan oleh Amazon dan rumah produksi rekanan mereka, misalnya Warner Bros.
Amazon Audible.  (kredit: www.audible.com)
Amazon Audible. (kredit: www.audible.com)
Audible.com
Amazon juga berinovasi dengan menghadirkan layanan berbasis audio. Kalau e-book menampilkan konten dalam bentuk digital, Audible menawarkan konten dari buku, majalah, dan novel yang disampaikan melalui suara. Bermodalkan headphone/earphone, pengguna dapat mendengarkan isi buku sambil berolahraga, dalam perjalanan, atau sebagai dongeng pengantar tidur. Situs Audible.com sendiri merupakan buah dari akuisisi Amazon pada tahun 2008 dan saat ini dijadikan sebagai salah satau anak perusahaan mereka.

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com
kesehatan dan kecantikan

Share it