FB Like dan Share kerap diklik pengguna bila menyukai sesuatu atau ingin membagikan kembali konten yang mereka baca di Facebook. Namun, jangan asal klik atau berbagi. Sebab keduanya berpotensi untuk menjadi ladang ‘amunisi’ yang mempermudah scammers lancarkan aksinya.
Para scammers atau penipu, gunakan dua tool kondan FB tersebut untuk memantik simpati pengguna. Ketika mereka bersimpati maka sudah setengah jalan scammers bekerja. Ibarat magnet, pengguna telah melekat. Tinggal mau diapakan setelah mereka melekat.
Melansir CNN Jumat (24/01/14), Tim Senft, pendiri Facecrooks, meski Like dan Share tidak ‘terlihat’ dan sepele, tapi ada bahaya yang mengancam dibaliknya. Umumnya pengguna hanya memahami jika Like adalah menyukai dan Share adalah membagikan kembali.
Secara sederhana, scammers akan membuat sebuah post yang membuat pengguna Facebook bersimpatik. Post ini biasanya mengharukan, misalkan saja berita orang hilang. Dengan post tersebut tentu saja orang yang membacanya terenyuh. Alhasil tak perlu menunggu lama untuk dibanjiri Like serta Share.
Tatkala post ini ramai, scammers sudah setengah jalan lakukan aksinya. Ia kemudian mengganti post tersebut dengan konten lain yang disusupi virus jahat atau malware. Aksi inilah yang kemudian merugikan pengguna dan menguntungkan scammers.
Salah satu prinsip jual beli adalah berdaganglah di lokasi yang ramai. Melakukan kejahatan di era siber juga demikian. Jika di darat penjahat memilih lokasi sepi, di jagad maya lokasi ramai justru disukai dan jadi sentral kriminalitas.
0 komentar:
Posting Komentar